Jangan jatuhkan aku menjadi hujan
Darwin
Pipimu yang merah jambu terselip di
celah-celah batu
Menggoda bibirku untuk mencucup
Binar matamu adalah pualam tersorot cahaya
Tuhan
Ijinkan aku mengecup
Bibir ranummu kubayangkan buah anggur pinggir
jalan
Biarkan aku mencecap
Agar tak ada lagi igau di malam nan gelap
Sementara hatimu adalah lilin yang dituang
Begitu lembut, juga mengilap...
Jika kau berjalan bebunga tak mau kuncup
Badai menjadi sepoi
Ombak berubah riak
Pepohon terpacak tegap
Mentari lindap
Aku
memujamu
Karna
ada sorot mata Tuhan
Di
dalam dirimu
Hanya
itu....
Biarkan aku menguap
Seperti air mecumbu awan
Menjadi hujan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar