Rabu, 12 Maret 2014

Riau Lingga



Riau Lingga
Uang emas gemerincing di mana-mana
Padi menumpuk di gudang-gudang istana
Buah menyembul di dahan-dahan yang retak
Pada batang yang tak lagi tegak

Raja Ali Haji menamatkan gurindam
Syair-syair ditulis tak siang tak malam
Kitab dan buku adalah pelepas dahaga
Karena orang haus akan hikmah

Gadis-gadis bergurau di pinggir telaga
Penambah indah negeri Riau Lingga
Bujang-bujang pun tak bisa tidur
Karena teringat Tun Teja yang masyhur

Kau jadi rebutan
Karena parasmu yang gemerlapan
Aku selalu terpandang-pandang
Pada matamu yang cerlang
Aku ingin menyetubuhimu, sayang
Saat purnama menampakkan bayang
Hingga kau terkapai-kapai
Saat klimaks bisa digapai

Kini, aku merinduimu
Riau Linggaku…














Jangan kau menjadi buih
Karena ia hanyalah mainan ombak
Jadilah kau batu karang nan gigih
Yang tetap tegak terpacak

Jangan kau menjadi badai
Yang memecah dinding perahu
Jadilah kau kelasi yang lihai
Yang membawa perahu melaju

Jangan kau jadi pengusaha yang kotor
Ia adalah bak kertas putih tertuang dawat
Jadilah pedagang yang jujur
Yang setiap hari mendapat hikmat

Jangan kau seperti politisi yang mulutnya berbusa
Karena ia laksana buah yang indah di luar, busuk di dalam
Jadilah kau pujangga
Yang bersajak tentang anggur, rembulan, dan malam

Darwin,Februari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar