Makna Hijabmu
Achmad Sabil
Mohon izinkan aku
untuk menyatukan kembali rasaku yang pernah berhamburan di antara serumpun
bunga
Dalam diam kuharap
kau mengucapkan sepatah kata
Dalam tenang kupinta
agar kau menuliskannya lagi untukku
Andai aku diberi
kesempatan untuk memandu seluruh alam, tentu akan kupinta agar awan bergerak
Kuingin mendung
datang menyapa, lalu kusaksikan pelangi bersama rona indahnya
Semoga wajahmu dapat
mengiringi pesona itu bersama desau angin pagi di antara pepohonan di sekitaran
riak-riak sungai yang mengalir pelan
Di tengah kesejukan
kusapa kau dengan cinta
Langit itu biru
Awan punya banyak
cerita, kadang putih, kadang kelabu, juga kadang kelam
Lain lagi dengan
rembulan dan bintang-gemintang, mereka juga punya memoar dan cerita
Rembulan punya malam,
bintang berada di antara gradasi malam dan fajar
Sementara aku dalam
diam menantikan kehadiranmu
Luapkanlah segala isi
hati, tak usah memajang tapal batas di hadapannya
Semua insan butuh
cinta, bukan sandiwara
Berlarilah menuju
pinggiran pantai, saksikanlah desiran ombak yang mendayu-dayu
Mohon tuliskan namaku
di buih putihnya, tunggu sebentar hingga ombak datang menjilatnya
Saksikanlah deretan
huruf itu perlahan hilang ditelan laju ombak
Temukanlah makna dari
peristiwa kecil itu
Aku pernah ada lalu
kemudian hilang begitu saja di dalam hati kecilmu
Aku merintih karena
aku pernah engkau diamkan
Kau padamkan lilin
cinta, kau hembuskan angin pilu
Adakah suatu saat kau
datang padaku dengan untaian kata cinta sebagai pelipur laraku? Sehelai kain
biru yang membingkai wajahmu lantaran mengajarkan kiranya aku segera pergi
jauh, hilang bersama selimut kabut
Kelabu, kelabu sejauh
mata memandang
Hijabmu sarat akan
makna
Yogyakarta, 03 Agustus 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar