Kamis, 14 Juli 2011

Puisi kepada sahabat

Baiklah…
Duduklah di sampingku
Ditemani kegelapan dan cahaya kunang-kunang
Dengarkan aku membacakan sebuah puisi
Puisi dari sahabatku, tentang sahabatku, dan untuk sahabatku
Sahabat yang pernah tiada
Kemudian ada
Dan kembali tiada dalam hidup
Sahabat yang kini telah hilang
Dan telah bertemu hilang

Tapi katanya, hilang itu mulia
Hilang itu agung
Dan hilang adalah ada
Olehnya itu kusimpan ia di dalam puisi
Dan ia mengabadikan diri dalam puisi
Maka sapalah sahabatku itu
Dengan membuka lembaran-lembaran di mana ia menuliskan sajak-sajaknya
Di sanalah kau akan temukan ia

Ah…kawan
Hidup terlalu singkat untuk kau jalani
Tapi adakah yang mampu mengalahkan kerinduan Tuhan pada hambanya?
Tidak!
Bahkan kerinduan orangtua pada anak
Kerinduan adik-adik pada sang kakak
Kerinduan teman pada sahabat
Dan seribu kerinduan-kerinduan lainnya
Tuhan telah merindukanmu kawan
Olehnya itu Ia memanggilmu

Bila suatu saat aku rindu padamu
Akan kubuka sajak-sajak yang kau tuliskan untuk menyapamu
Bila kau rindu padaku
Kukirimkan engkau bunga-bunga
Yang kupetik di taman-taman
Yang bertuliskan kaligrafi-kaligrafi Tuhan

Ah… kawan
Semoga pesuruh-Nya
Menyampaikan titipanku untukmu
Dan kau di sana
tersenyum bahagia dalam dekap-Nya
Ketika titipanku tersampaikan

Ahmad Sahide
(Yogyakarta, 12 Juli 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar