BUKIT BINTANG
DIA
sudah lama kau mengajakku ke tempat ini
baru malam ini kita sambangi lagi
kita berdua duduk di tepi jalan
menghadap ke lampu-lampu yang temaram
menggantungkan kaki di atas tebing yang curam
tempat ini menyisahkan banyak cerita katamu
bermain-main dengan memori dan angan
membuka pintu masa lalu
yang penuh dengan harapan
kita bersama-sama membuka kenangan
mencecap halaman demi halaman
membangunkan kembali ingatan yang tertidur nyenyak
oleh waktu dan jarak
kini kau berkisah
bagaimana kau menatap langit dan bintang
bersama priamu yang telah hilang oleh masa
seketika wajahmu memerah
haru tak sanggup kau buang
yang menyeruak tiba-tiba
Tapi kau memang lihai
bersembunyi dibalik ucapan
katamu “tak ada bulan yang mati,
yang ada hanya bersembunyi
lalu mencul kembali”
seperti terbesit harapan
hanya kamu yang tau itu kawan.
2 April 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar