“LAYANG-LAYANG MIMPI”
Hilang kemerduan
kehidupan
Pedih awal
sebuah kemurnian langkah
Merindu intonasi
ufuk sanubari
Kucuran belaian
layang-layang mimpi
Tergugah
dalam kemesraan mentari
Menusuk
uraian langkah jeruji hati
Menatap
tak bermakna menjerit tanpa arti
Ingin
aku berjalan berirama naluri
Langkah
bukan tak pasti namun penuh misteri
Terang
tanpa bercak cahaya tersaji
Selongsong
kekasih mendekap rongga-rongga hati
Supangat
Yogyakarta,
24 Oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar