Minggu, 19 Februari 2012

Penjara-Penjara Cinta


Engkau adalah permata hati
Yang kubiarkan tergeletak pada debu-debu kehidupan
Tak berkeinginan lagi menggosoknya

Tak bermaksud bagiku menghinakanmu dengan tidak membalas sapaanmu
Tak merasai tiupan angin cintamu yang engkau hembuskan pada daun hatiku
Terus melangkah tanpa menengok padamu
Bagiku, engkau tetaplah permata yang berharga
Yang pernah hadir mengisi satu episode perjanan hidup
Episode yang begitu sulit untuk dilupakan
Juga begitu pahit untuk selalu dikenang
Kuharap engkau maklum
Aku tak merespons sapaanmu
Aku ingin terbebas dari penjara-penjara cinta dengan jeruji perasaan

....
engkau adalah angin yang berbisik
dan aku adalah daun kering
yang seketika engkau sapu....

mendung akan menjadi hujan
dan karenamu,
seketika aku akan padam
tapi cintaku akan tumbuh
bersama kuncup mawar
.
.
.


(Ahmad Sahide. Yogyakarta, 20 Januari 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar