Kamis, 08 September 2011

Nyanyian Ombak

aku menulis puisi
kepada ombak yang memecah hati
terhempas dalam desiran pasir
angin seakan berbisik,
menyampaikan kata hati yang tak teucap.

kuingin mengejar ombak, lalu bermain dengannya
lalu tangan-tanganku berbisik dan membelai deburan ombak,
yang bergulung-gulung di bawah langit

nyanyianmu tak akan redup,
dalam puisiku engkau abadi.

(Parangtritis, 05 Juni 2011, 11:12)
Darwin, Ahmad, Satris, Sri, Nita, Juna, Fatnan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar