Kamis, 25 Agustus 2011

Pergeseran Karakteristik Gerakan Politik HMI-MPO


“Hindari diri melangkah menuju titik kedalaman yang dangkal”

Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelamat Organsasi (HMI-MPO) merupakan organisasi yang dapat dikenali dengan empat komponen yang melekat padanya. Keempat komponen tersebut adalah bahwa seorang anggota HMI sebagai mahasiwa, anggota HMI sebagai pemuda, anggota HMI sebagai warga negara, dan seorang anggota HMI sebagai muslim (Moerdiono, 1990: 24). Singkatnya HMI merupakan organisasi sosial kemasyarakatan, bukan organisasi sosial politik (partai politik). 

Politik bukanlah orientasi dari berdirinya HMI, terutama HMI-MPO. Lahirnya HMI-MPO, sebagai pecahan dari HMI Dipo, memiliki tiga tujuan yaitu; membentuk insan ulul albab, mempertahankan akidah dan identitas Islam, dan ikut mewujudkan masyarakat Islam baldah tayyibah (Karim, 1997: 134). Namun demikian, sekalipun HMI-MPO tidak berorientasi pada kekuasaan (politik), bukan berarti HMI tidak bersinggungan dengan kekuasaan. Dalam sejarahnya, persinggungan HMI, baik itu sebelum dan sesudah pecahnya, dengan kekuasaan selalu mewarnai dinamika politik Indonesia. Kita tentu dapat membaca bagaimana peranan HMI dalam peralihan rezim tahun 60-an, dari Orde Lama ke Orde Baru. Begitu pun juga hubungan HMI ketika pemerintah menetapkan asas tunggal Pancasila, yang berakibat pada pecahnya HMI menjadi dua, yaitu HMI-MPO dan HMI Dipo. Ini cukup kiranya menjadi bukti bahwa HMI selalu bersentuhan dengan kekuasaan. 

ShoutMix chat widget