Penuh laga di rumput hijau
Seolah rumput tak mengeluh untuk di tanam dan dinjak
Rumput itu tak hina
Rumput itu terlalu mahal harganya
Di depan Tuhan rumput bertasbih memuji
Di depan manusia ia berceloteh tegak meski sakit dan mati pada akhirnya
Dalam celoteh dan doa rumput menguapkan rasa
Kalaupun aku di injak untuk menanamkan rasa nasionalisme
Maka dalam lapangan bola aku berguna
Meski sakit dan mati aku ikhlas padaMu Ya Rabb
Karena hidupku hanya untukMu Ya Rabb
Tak seperti manusia yang bertasbih pada yang mencetak gol
Dan selalu ingkar pada yang membuat ruh dalam raga yang menghidupkan laga
by: Arki Aninditya
Seolah rumput tak mengeluh untuk di tanam dan dinjak
Rumput itu tak hina
Rumput itu terlalu mahal harganya
Di depan Tuhan rumput bertasbih memuji
Di depan manusia ia berceloteh tegak meski sakit dan mati pada akhirnya
Dalam celoteh dan doa rumput menguapkan rasa
Kalaupun aku di injak untuk menanamkan rasa nasionalisme
Maka dalam lapangan bola aku berguna
Meski sakit dan mati aku ikhlas padaMu Ya Rabb
Karena hidupku hanya untukMu Ya Rabb
Tak seperti manusia yang bertasbih pada yang mencetak gol
Dan selalu ingkar pada yang membuat ruh dalam raga yang menghidupkan laga
by: Arki Aninditya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar