Senin, 13 Juni 2011

Ratapan Dari Bumi


Kemelaratan mengakar, menjalar
Ke tanah tandus hitam merekah
Membelit ranting kering kerontang
Daun, kelopak bunga, putik jatuh dibelai hembusan angin

Melayang-layang menembus terik panas matahari
Melambai-lambai di pusaran deru ombak ganas mengejar
Menggulung, menghantam ombak yang berbaris berselanjar
Menghempaskan tumpukan sampah berserakan
Di atas butiran air dan buih laut yang memukul mundur

Kaki-kaki kurus sekokoh baja
Melangkah terpapah, tergopoh
Menuju laut lepas tak bertepi

Aku, mereka lunglai tak berdaya
Aku, mereka diam membisu lesu
Aku, mereka tertunduk malu
Aku, mereka pun merangkak, meratap menuju pintu-pintuMu
Kerna kami selalu menyimpan sayap-sayap cintaMu

Kelelahan merayap menusuk ke sekujur organ tubuh
ketika mengharap setitik, setetes belas kasih pada segumpal daging
kemunafikan, kepicikan tersuguhkan dalam panggung kehidupan
kekecewaan pun terhidang dalam mangkuk yang retak
Tuhan…..
Kami yang lengah, kami yang lemah
Mengharap ketegaran dan keikhlasan
Atas prilaku ketidakadilan
Yang diciptakan mata hati yang buta

Sri (KBM)
Yogya, 10 Juni 2011





Tidak ada komentar:

Posting Komentar