setoreh arang hitam di pegang anak kecil yang tak memaknainya
bermain ia dengan canda dengan kawannya
tak lagi marah, tak lagi murka ketika ia coret di pipi kawannya
tertawa kawannya terbahak – bahak ketika itu adalah lelocon
begitu pula ketika ia berdasi nanti
coretan – coretan itu adalah lelocon
dinamika ia yang berdasi
yang duduk di atas singgasana rakyat
meski arang itu hitam
bermain ia dengan canda dengan kawannya
tak lagi marah, tak lagi murka ketika ia coret di pipi kawannya
tertawa kawannya terbahak – bahak ketika itu adalah lelocon
begitu pula ketika ia berdasi nanti
coretan – coretan itu adalah lelocon
dinamika ia yang berdasi
yang duduk di atas singgasana rakyat
meski arang itu hitam
By: Arki Aninditya
Yogyakarta, 9 Januari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar