Keringat Sejarah Budaya
Ofadhani Afwan
Riuh keringat dalam mimpi
Kenangan yang difermentasikan dalam hati
Debu-debu yang tertempel dalam arca
Dalam arca kenangan agung
Yang suram dilupakan
Pinggul yang menari kanan-kiri
Getaran indah dari dalam tekak
Kulit binatang yang dicacah menjadi cerita
Agungkanlah!
Agungkanlah itu semua
Balutlah itu dalam hatimu
Dalam hati kalian
Dalam hati kita semua
Semua sang pemuda
Angkat dan bersihkanlah debu pada arca
Tarik kepalamu dalam irama musik
Dan mulailah menari!
Dan mulailah menyanyi!
Dan mulailah bercerita!
Hidupkan!
Abadikan!
Kita sang pemuda
Jinjinglah sama rata semua budaya dan sejarah
Resaplah dan peras tetesnya untuk hidup kita
Tariklah hatimu keluar dari dadamu dan berikan kepada
agamamu!
Minumlah keringat sang garuda pancasila dan jadilah
pelayannya!
Lalu bersihkan dan kumpulkan darah yang tersisa
Kemudian berikan kepadaku
Agar aku bias tulis namamu di batu-batu surge
(Yogyakarta, 11 Mei 2015)
Dunia dalam Peputihan Bintang
Ofadhani Afwan
Dunia dalam peputihan bintang
Awan dalam kebiruan langit
Dunia berputar
Dalam hierarki kesinambungan
pabrik industri
Sampai hilang dalam tekak
kefanaan
Hancur dalam kepingan
Kepingan dalam kehancuran
Bijaksana mereka saat mereka
menyebut nama mereka sendiri
Bijaksana dalam lambang yang
tidak bertujuan
Yang berbunyi Homo Sapiens
Jika monyet kita memang
Jika bijaksana kita memang
Memang tak mengerti
Tuhan saja mereka tak tahu
Pun bahkan bumi ini
Tapi mereka tahu mereka bijaksana
Pun bahkan tahu mereka baik
Tapi sayang
Saying sebuah sayang
Mereka tak punya otak
(Yogyakarta, 6 Mei 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar