Rabu, 11 April 2012

Kau Arung Palakkaku

Kau abadi
Si pemberontak tradisi
Ketika kau berlabuh dan buang sauh
Semoga bisa mencecap, kitab
La galigo
Punca segala marwah

Jejak kakimu masih utuh di ujung langkan
Ia tak lesap ditimpa jejak hujan
Meskipun kita tertujah zaman
Bagiku kaulah ayam jantanku
Bukan dia yang masyhur,
di buku-buku itu
Kau memang bukan pahlawan,
tapi pelawan
apakah memang kebetulan nasib dan namamu serupa tan malaka,
wahai arung palakkaku?

Darwin
Yogya, 4-8 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar