Engkau ihklas taruhkan segalanya
Demi terpenuhinya kebutuhan hidup anak dan istrimu
Mesti tubuhmu sudah tua, tapi engkau masih kuat
Kuat laksana pilar penyangga bukit
Demi terpenuhinya kebutuhan hidup anak dan istrimu
Mesti tubuhmu sudah tua, tapi engkau masih kuat
Kuat laksana pilar penyangga bukit
Selalu siap di timpa beban dari berbagai arah mata angin
Engkau yang begitu kenyang dengan rasa pahit
Pahit kehidupan melebihi pahitnya Empedu
Terkadang, aku begitu rindu akan nasehatmu
Engkau yang begitu kenyang dengan rasa pahit
Pahit kehidupan melebihi pahitnya Empedu
Terkadang, aku begitu rindu akan nasehatmu
Nasehat yang membuat aku terharu
Hingga tidak kuasa lagi, untuk ku bendung Air mataku
Air mata yang tidak tahu malu
Jika tidak bisa menjadikan Ayah merasa bangga
Hingga tidak kuasa lagi, untuk ku bendung Air mataku
Air mata yang tidak tahu malu
Jika tidak bisa menjadikan Ayah merasa bangga
Ayah,,,,,,,,,,
Ayah, engkau membangkitkan, semangat hidup anak-anak mu
Ayah, kegigihanmu menjadi inspirasi hidupku
Ayah, Kebaikan hati mu melebihi kebaikan para dewa
Ayah terkadang aku malu akan tingkah ku
Jika haya menambah, beban fikiran buatmu, ayah
Ayah, engkau membangkitkan, semangat hidup anak-anak mu
Ayah, kegigihanmu menjadi inspirasi hidupku
Ayah, Kebaikan hati mu melebihi kebaikan para dewa
Ayah terkadang aku malu akan tingkah ku
Jika haya menambah, beban fikiran buatmu, ayah
Yogyakarta, 24 Maret 2011
Karya : Supangat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar