Rabu, 23 Februari 2011

20 Februari 2011. Komunitas Belajar Menulis


Tentang Seseorang
*Rahmawati

Ini tentang seseorang
Yah, tentang seseorang
Seseorang yang tiba-tiba terlitas dalam pikiran
Seorang nenek tua renta
Tinggi badannya telah berkurang dari aslinya
Akibat bongkok dimakan usia

Ini tentang seseorang
Seorang ibu bagi anak-anaknya
Seorang nenek bagi cucu-cucunya
Seorang yang hanya punya harapan sederhana
Seseorang yang tidak inginkan hasrat dunia
Selain melihat anak dan cucunya
Meraih impian dan cita…

Tentang seseorang
Seorang janda tua yang tetap setia
Meski sepi, sendiri, dan nelangsa
Dibalut kenangan di rumah tua
Pegiat Forum “Komunitas Belajar Menulis”
Yogyakarta, 20 Februari 2011


 
Menyayangimu…
*Rahmawati


aku menyayangimu
seperti angin yang membelai lembut wajahmu
menyejukkan peluh akan lelahmu

aku menyayangimu
seperti embun di kala pagi
tetap bening meski matahari menghampiri

aku menyayangimu
seperti hujan yang dirindukan bumi
akan panasnya kemarau

aku menyayangimu
hai penghuni surga
sosok yang menurutku
paling sempurna

aku menyayangimu Ayahanda
beristrahalah dengan tenang di sisiNya
smoga kelak kita bertemu di surga


Pegiat Forum “Komunitas Belajar Menulis”
Yogyakarta, 20 Februari 2011


  
TIDUR DIMANAKAH…
Azsuam

Wahai perempuan, mau pergi kemanakah engkau?

Kau berjalan mengendap masuk perlahan ke bilik tempatku merebahkan badan
bah seorang Bilqis berjalan menapaki lantai istana Sulaiman
Tubuh ini masih terengah-engah setelah sekian mencarimu
akhirnya mendapat sentuhan lembut alunan merdu senandung keceriaanmu
diiringi irama indah gesekan biola dipesta-pesta dansa.

Kau hadir dengan dongeng  kolosal suatu perjuangan hidup
Kau tiba dengan buaian lembut tangan kesucian
Caramu meninabobokkan itu benar-benar telah membuatku terlelap

Kehangatan selimut biru yang kau julurkan menutupi seluruh tubuhku
sungguh telah melenturkan sendi-sendi yang kaku akan kebesaranNya.
Caramu meninabobokkan itu benar-benar telah menenggelamkanku
dalam mimpi kebahagiaan.

Kebahagiaanku tak terperikan ketika kau disebelahku, menemani tidurku
Kebahagiaanku tak terperikan ketika kau disebelahku, menjadi sandaranku
Namun angin yang tak lagi sepoi-sepoi membangunkanku ditengah malam
masuk mendesir diotak kananku
seketika kebahagiaan berubah menjadi kekecewaan
seketika senyum berubah menjadi sinis, tak lagi tulus
karena tak lagi ku jumpai kelembutanmu menemaniku
ku tak lagi mendapati kehangatanmu menyelimutiku
serpihanmu tak dibilikku

Wahai perempuan yang dilindungi Allah,
sebenarnya kamu tidur dimana selama ini?

Azsuam,
Tuesday, February 08, 2011
9:39 a.m.

Pegiat Forum “Komunitas Belajar Menulis”
Yogyakarta, 20 Februari 2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar