Jumat, 14 Januari 2011

Komunitas Belajar Menulis


Tanpa Dirimu
Oleh Arki Aninditya

Sepi, senyap, gelisah,
Tak ada engkau lagi di sisiku
Kuberharap engkau kembali
Tuk merajut asa cinta denganku lagi
Saling mencinta seperti dulu lagi
Tolonglah Tuhan buatlah aku amenesia
Supaya aku tak ingat ia lagi
Sehari tanpanya
Bagai seribu tahun di neraka
Sehari dengannya
Bagai seribu tahun di surga

Kadang aku marah denganmu
Bukan karena tak cinta
Karena emosiku
Yang menginginkan mu di sisiku selamanya
Kadang aku kasar dengan-Mu
Bukan kutak sayang
Tapi karena kutakut kehilangan dirimu
Aku ingin engkau selalu, selalu, dan selalu denganmu
Aku tak ingin tak ada kamu.... sayangku....

Pikiranku tak terkontrol
Lepas tak terkontrol
Bingung megapai masa depan ku seolah sirna tak berwujud
Tak tahu kmu jodohku atau bukan
Munafik ketika aku berpasrah pada tuhan
Tapi aku tetap memaksa engkau ada dihatiku
Mungkin, tak mungkin
Cuma tuhan yang bisa merubah semuanya

Terkadang janjiku dusta
Bukan karena ku kafir
Terkadang aku otoriter denganmu
Bukan karena ingin kau tak bermasa depan
Tapi karena aku ingin kamu bisa
Menjadi pendampingku sampai nanti
Tak da penghalang lagi
Cuma itu

Selanjutnya....
Diam aku termenung hampa tanpamu
Logika ku mati
Hanya perasaan yang menyesal
Kalau cinta mengapa harus putus
Meski aku yang memutuskan
Tapi aku yang berharap kmu kembali lagi
Kalau kmu tahu besarnya cintaku
Pastilah kmu memaafkan
Karena marahku itu syifat syaitan
Dan aku seorang muslim
Pastilah allah membibingku nanti
Karena allah sayang dengan umat yang berusaha menjadi taqwa

Aku tak tak tahu engkau sedang apa di sana
Kmu perempuan aku lelaki
Kalau kmu menangis didepanku adalah wajar
Karena engkau tertakdir oleh persaan
Tapi ketika aku lelaki menangis bukan karena aku tak kuat
Tapi karena aku terlalu mencintaimu
Karena aku lelaki tertakdir dengan logikaku
Harusnya kmu yakin denganku
Bukan pergi meninggalkanku
Sehingga
Aku tak tahu sedang apa kau di sana

Selanjutnya....
Lagi – lagi putus
Tak berharap mau kembali
Cobalah kau dewasa
Aku begini karena kelemahanku
Aku butuh kmu untuk menemaniku
Bukankah aku sedang mencoba untuk menjadi yang terbaik
Untukmu
Bukan untuk kau tinggalkan
Karena aku butuh kmu
Sebagai pendamping hidupku kelak

Pegiat forum “Komunitas Belajar Menulis”
Yogyakarta, 14 Januari 2011



Tidak ada komentar:

Posting Komentar